Jadi, si dia ini Tour Guide atau Tour Leader ya?

Pasti kamu pernah menanyakan pertanyaan ini kepada teman kamu saat ngetrip pertama kali menggunakan jasa Travel Agent. Sejak beberapa tahun terakhir seiring dengan booming-nya media sosial, aktivitas berbagi foto menjadi tren baru saat ngetrip. Mulai dari kawula muda hingga yang lebih senior semua berlomba-lomba melakukan ekspedisi ke seluruh pelosok negeri, menyatukan kepingan mutiara indah bernama Indonesia. 

Sehingga tidak mengherankan jika akhirnya banyak bermunculan Travel Agent yang menawarkan paket wisata ke berbagai lokasi wisata di seluruh Indonesia. Namun, karena masih rendahnya kesadaran traveler mengenai pentingnya layanan Travel Agent ini, mereka mengabaikan salah satu aspek penting selama trip berlangsung, yaitu keamanan & kenyamanan. Yang terpenting adalah bagaimana bisa ngetrip dengan harga murah, jadi tidak perlu lagi nih menggunakan Tour Leader atau Tour Guide. Meski tentu tidak ada yang salah dengan harga murah.

Tapi, siapakah orang yang mau ngetrip tapi khawatir dan was-was rasanya? Tentu tidak ada yang mau. Karena itulah setiap trip perlu dipimpin oleh Tour Leader dan didampingi oleh Tour Guide.

Lalu, siapakah mereka berdua ini? Mari kita simak ulasan berikut:
1. Tour Leader (TL)
Tour Leader adalah seorang pemimpin yang bertanggung jawab untuk memastikan trip berjalan sesuai dengan itinerary, seluruh peserta mendapatkan semua fasilitas dan layanan yang sesuai dengan perjanjian sebelumnya, meminimalkan kejadian tidak menyenangkan yang mungkin terjadi, dan siap untuk menangani insiden jika terjadi. Tugas Tour Leader di mulai dari dan kembali ke Meeting Point peserta trip. Mereka ini dipilih bukan hanya karena telah berpengalaman dalam mengunjungi dan menjelajahi berbagai tempat wisata, tapi juga karena kemampuan untuk menangani manusia.

Berikut adalah pendapat Nick Nikolsky mengenai Tour Leader: “People with previous independent travel experience who clearly had fun and are passionate about travel. They need to be people-friendly with a sense of humour and patience, well-organised and able to work alone in stressful circumstances.”

Jadi, seorang Tour Leader adalah benar-benar orang yang akan bertanggung jawab secara menyeluruh mengenai kebahagiaan seluruh peserta trip selama ngetrip berlangsung. Mereka harus mampu mengelola emosi nya sendiri dan yang pasti harus orang yang anti baper agar terhindar dari konflik yang biasa terjadi dalam sebuah grup ngetrip.

Dalam Islam, perihal mengangkat Tour Leader ini pun pernah disinggung oleh Rasullah SAW dalam hadits berikut:
“Jika ada tiga orang yang keluar dalam perjalan, hendaknya mereka mengangkat salah satu sebagai pemimpin.” 

Dengan memiliki Tour Leader dalam trip kamu, konflik dan perselisihan akan terminimalisir dan kalimat akan bersatu, contoh: Jika di Itinerary waktu untuk snorkeling adalah jam 1 siang, maka seluruh peserta trip wajib mengikuti waktu ini dan Tour Leader akan memastikan bahwa waktu snorkeling adalah jam 1. Jika tidak adanya Tour Leader, kemungkinan waktu ini akan ngaret khas warga Indonesia, si A ingin nya jam 2, si B ingin nya tetap jam 1, nah disinilah terjadi konflik dan dijamin trip akan menjadi tidak menyenangkan karena selisih paham ini.

Memiliki Tour Leader adalah sebuah kewajiban saat kamu ngetrip, dengan atau tanpa Travel Agent.


2. Tour Guide (TG)
Tour Guide adalah seorang yang bertugas untuk mendampingi Tour Leader menjelajahi keindahan alam destinasi wisata yang dituju saat ngetrip. Jika seorang Tour Leader bertugas secara menyeluruh dari dan hingga kembali ke Meeting Point, Tour Guide bertugas untuk menjadi pemandu wisata & pemberi informasi mengenai hal apapun yang berkaitan dengan destinasi trip, seperti informasi mengenai sejarah, adat istiadat, budaya, tata krama, transportasi, dll. Mereka pun dituntut untuk memiliki pengetahuan mendalam mengenai tempat wisata tersebut mulai dari apa saja tempat wajib foto selama disana, tempat untuk beribadah, tempat untuk MCK, lokasi mana yang boleh di foto dan yang dilarang untuk mengambil foto, dan informasi penting dan berharga lainnya.

Jika di era keterbukaan informasi saat ini seluruh peserta trip dapat dengan mudah mendapatkan informasi mengenai destinasi trip yang akan didatangi, Tour Guide semakin dituntut untuk memiliki pengetahuan khusus yang tidak ada di Google dan Wikipedia, sebagai contoh: Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang ada di wilayah tersebut, Jumlah anak dibawah 17 tahun, siapa ketua RT disana, dan pengetahuan khusus lainnya yang berkaitan dengan destinasi trip. Jadi, silahkan bertanya hal apapun kepada Tour Guide ini.

Informasi yang kita dapat dari Tour Guide ini akan sangat berguna bagi kita dalam menjelajahi sudut-sudut baru destinasi trip yang selama ini jarang dijamah atau bahkan belum dijamah oleh traveler terdahulu.

Sedangkan Tour Guide Lokal adalah penduduk asli daerah wisata yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan untuk menjadi Tour Guide, meski masih banyak juga penduduk yang menjadi Tour Guide tanpa pelatihan sebelumnya. Mereka lah yang akan menjadi mitra dan rekan kerja Tour Leader untuk memastikan trip berjalan lancar, aman, nyaman, dan bahagia. Perlu kehati-hatian dalam memilih Tour Guide Lokal karena maraknya oknum yang justru malah merusak citra destinasi wisata di lokasi trip tersebut.

Tapi, tentu harus diingat ya Tour Leader dan Tour Guide pun manusia, ada kala nya mereka baper dan bekerja kurang maksimal dan bahkan menganggap diri mereka ini sedang liburan juga bersama kamu dan sedang tidak dalam rangka pekerjaan menjadi Tour Leader atau pun Tour Guide, jadi pastikan bahwa mood kamu benar-benar dalam kondisi baik saat ngetrip sehingga tidak ikutan baper dan malah merusak trip kamu sendiri.

Dan ingat, jika ada lebihan budget ngetrip, sisihkan untuk memberi mereka Uang Tip untuk menyenangkan hati mereka dan menjaga silaturahim tetap baik. Siapa tahu nanti bisa dapat potongan harga untuk trip berikutnya.

Jadi, pastikan bahwa kamu setidaknya memiliki Tour Leader saat ngetrip namun tetap usahakan juga untuk menyewa Tour Guide Lokal karena mereka adalah aspek penting yang akan membantu perjalanan ngetrip kamu menjadi bahagia. Dan bahagia itu bukan hanya karena kamu bisa ngetrip dengan murah tapi juga karena kamu ngetrip dengan mendapatkan pengalaman dan wawasan baru dan kamu semakin bersyukur karena telah dipilih oleh Tuhan untuk tinggal di tempat cantik seindah Indonesia.

Pernah Camping di gunung ?
Yakin deh pasti banyak dari kamu yang pernah merasakan serunya camping di gunung. Tapi kenapa tidak mencoba satu tempat cantik yang biasa digunakan para bule untuk berjemur? Ya, Pantai. Kamu harus coba merasakan serunya camping di pantai.

Di Indonesia sendiri, negara dengan garis pantai terpanjang di seluruh dunia, secara otomatis menyediakan lokasi camping pantai yang bervariasi medan nya, mulai dari medan berpasir sampai medan berhutan seperti saat camping di gunung. Dan salah satu lokasi hits nya saat ini adalah camping pantai di Kepulauan Seribu, selain itu di pesisir pantai selatan wilayah Gunung Kidul , Yogyakarta juga tak kalah hits.

Tapi sebelum memutuskan untuk mencoba serunya sensasi camping di pantai, simak dulu deh pemaparan alasan yang kami kasih kenapa kamu harus coba camping di pantai, yuk simak!

1. Mudah
Ya camping di pantai bisa jauh lebih mudah dibanding camping di gunung, kenapa? Karena kamu hanya perlu membawa perlengkapan yang "seadanya" untuk camping seperti Tenda, Matras, Sleeping Bag, Head Lamp, Perlengkapan Masak, dll. Bukan meremehkan, tapi dengan membawa perlengkapan camping yang "seadanya", kamu bisa lebih menghemat tenaga kamu untuk aktivitas mantai lainnya kan. Bahkan kalo kamu tidak punya perlengkapan camping kamu bisa sewa perlengkapan tersebut di pulau tujuan kamu, meski biasanya hanya tersedia Tenda. Tapi yang terpenting adalah sensasi camping di alam liar tetap bisa kamu dapatkan dalam semalam atau dua malam.

Camping Pantai Pulau Payung

Selain mudah dalam sisi persiapannya, camping di pantai jauh lebih mudah dalam hal perizinannya. Kamu hanya perlu izin dengan otoritas setempat seperti izin ke penjaga pulau atau izin ke ketua RT, yang terpenting kamu harus izin, jadi jika terjadi sesuatu kamu tetap mendapat bantuan pertolongan dari mereka, selain itu kamu juga pasti akan dipermudah dalam mempersiapkan segala sesuatunya saat camping nanti. So, Stay Safety, Stay Happy ya! Tanggung jawab kembali ke diri kamu masing-masing.

2. Bisa Bawa Orang di Segala Usia
Nah, untuk yang satu ini harus kamu buktikan sendiri, coba kamu ajak seluruh anggota keluarga kamu untuk camping di pantai. Mulai dari adik kecil kamu yang masih balita sampai nenek atau kakek kamu, mereka pasti biasanya tanpa berpikir panjang untuk ikut serta. Semua karena camping di pantai jauh lebih mudah tanpa perlu skill survival khusus. Terlebih lagi jika lokasi tujuan camping di pantai nya adalah pulau berpenduduk, hmmm. kamu bahkan ga perlu capek kerepotan menggendong carrier raksasa kesana.

Yang terpenting, pastikan seluruh anggota tim camping kamu dalam kondisi mood yang baik.

So, selamat bersenang-senang bersama orang terkasih kamu ya selama camping!

3. Murah

Camping di pantai bisa jauh lebih murah loh, dan itu pasti. Kenapa kami bilang pasti? Ya, jelas. Pasti lebih murah dibanding jika kamu menyewa Homestay untuk bermalam, selain karena kamu tidak perlu membawa lebih banyak perlengkapan dibanding ketika kamu camping di gunung. Karena saat camping, urusan perut pun kamu urus sendiri, masak sendiri, cuci piring sendiri, jelas akan lebih hemat biaya dibanding saat kamu membeli makan di warung atau memesan katering.

Apalagi saat ini banyak Open Trip Camping Pantai, yakin deh camping kamu bakal lebih seru dan dengan biaya yang jauh lebih murah. Tapi tetap pastikan fasilitas camping apa saja yang akan kamu dapat biar kamu bisa mempersiapkan yang tidak kamu dapat.

Makin mantap kan untuk coba camping di pantai ?

4. Menyenangkan

Camping di pantai itu menyenangkan gaes, cukup gelar tenda, masukkan barang bawaan kamu ke dalam,  pasang hammock dan kamu sudah siap menikmati indahnya kehidupan dalam liburan singkat yang mudah dan murah. Ditambah lagi, kamu liburan bersama orang terkasih, momen camping kamu bakal lebih ceria.

Camping Pantai Pok Tunggal, Gunung Kidul, Yogyakarta

5. Belajar Mandiri

Pelajaran hidup itu bisa juga kamu dapatkan selama camping, menjadi mandiri dengan belajar menghargai waktu dengan memastikan kapan waktu menggelar, kapan waktu memasak, kapan waktu mencari kayu bakar, kapan waktu menyalakan api unggun, dan waktu untuk aktivitas lainnya. Saat camping kamu harus benar-benar memastikan setiap waktu yang kamu habiskan berguna untuk melakukan sesuatu.

Selain itu, kamu juga akan belajar memasak, meski hanya memasak mie atau air panas untuk menyeduh secangkir kopi, untuk masakan lainnya kamu bisa belajar dengan memperhatikan teman kamu memasak untuk kalian. Percaya deh, makan mie dan minum kopi tidak akan senikmat saat kamu camping. Hasilnya, kamu punya pengalaman baru memasak saat camping, dan lebih menghargai teman mu dan tersadar ternyata kita tidak dapat hidup sendiri, dan camping adalah momen terbaik untuk merekatkan hubungan pertemanan.

6. Keluar dari Zona Nyaman

Karena liburan di pulau dengan bermalam di penginapan sudah terlalu mainstream, maka camping di pantai berarti memaksa dirimu keluar dari Zona Nyaman kamu. Banyak customer kami yang senang saat akhirnya bisa camping di pantai, mereka memberitahu kami alasan mereka ikut trip camping kami adalah karena ingin mencoba sesuatu yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Selain itu, ada juga dari mereka yang bernostalgia dengan masa muda mereka yang gemar camping di gunung, dan ada juga yang sudah bosan camping di gunung dan ingin coba sensasi camping di pantai.

Camping Pantai Pulau Air

Ya, bukankah dalam hidup yang cuma sekali ini kita disarankan untuk melakukan hal - hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya, mengumpulkan sebanyak mungkin pengalaman untuk kita bagikan kepada anak cucu kita kelak.

Camping di pantai adalah cara baru untuk menjelajah berbagai pulau - pulau cantik nan indah di Indonesia yang masih jauh dari sentuhan tangan manusia. Masih banyak pulau kosong tak berpenghuni yang hanya dapat dinikmati seharian dengan camping.

Jadi, cobalah camping di pantai, keluar dari zona nyamanmu dan dapatkan pengalaman baru.

Selamat mencoba!

Lihat yuk Jadwal Camping Trip Ardventure selanjutnya.

Untuk proses Reservasi dan Pemesanan silahkan hubungi salah satu dari saluran kami di bawah ini ya:

Muara Angke adalah sebuah perkampungan nelayan yang berlokasi di Pluit, Jakarta Utara. Daerah yang juga menjadi muara dari Kali Angke ini dikenal warga sebagai perkampungan nelayan, tempat pendaratan ikan, tempat pelelangan ikan, pasar ikan, restoran hingga pelabuhan bagi perahu maupun kapal yang hendak menuju ke Kepulauan Seribu.

Mencapai Muara Angke anda akan disambut dengan bau amis ikan yang menyeruak dengan khas, ikan-ikan laut segar dapat anda beli dari pedagang maupun langsung dari nelayannya langsung dengan harga yang relatif lebih murah dari di pasar modern maupun pasar tradisional lainnya.

Sejak akhir Juli 2015 lokasi penyeberangan dipindah ke Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke. Lokasi nya tidak berjauhan dengan lokasi dermaga lama namun Anda tetap akan disuguhkan oleh bau khas Muara Angke. Berikut beberapa foto terbaru Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke:

Halaman Parkir Mobil

Gedung Utama Pelabuhan Tempat Pembelian Tiket

Antrian Masuk Area Sandar Kapal

Semua Penumpang Dilindungi Oleh Asuransi

Plang Nama Pelabuhan Muara Angke

Lokasi Sandar Kapal

Semoga dengan dipindahkannya lokasi pelabuhan semakin memanusiakan transportasi angkutan penyeberangan orang ke berbagai pulau cantik yang ada di Kepulauan Seribu. Selain itu, sudah dimulai juga pengoperasian KM. Kerapu, kapal speedboat 24 seat yang dikelola oleh Dishub DKI Jakarta. Berikut adalah penampakannya:

KM. Kerapu

Mengenai proses pembelian tiket KM. Kerapu ini akan kami jelaskan pada artikel selanjutnya.
Sekarang, bagi anda yang hendak menuju ke Muara Angke baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum berikut kami sampaikan caranya:

Cawang > MT. Haryono > Gerbang Tol Cawang > Tol Dalam Kota > Interchange Pluit > Tol Dalam Kota (arah Tanjung Priok) > Exit Jembatan Tiga > Jembatan Tiga > Pluit Putri > Pluit Indah Raya > Pluit Karang > Muara Angke.

Cempaka Putih > Yos Sudarso > Gerbang Tol Sunter > Tol Dalam Kota > Exit Jembatan Tiga > Jembatan Tiga > Putar Balik > Jembatan Tiga > Pluit Putri > Pluit Indah Raya > Pluit Karang > Muara Angke.

Grogol > Satria Raya > Gerbang Tol Jelambar > Tol Dalam Kota > Interchange Pluit > Tol Dalam Kota (arah Tanjung Priok) > Exit Jembatan Tiga > Jembatan Tiga > Pluit Putri > Pluit Indah Raya > Pluit Karang > Muara Angke.

Monas > Medan Merdeka Barat > Majapahit > Gajah Mada > Pintu Besar Selatan > Pintu Besar Utara > Bank > Kalibesar Barat > Kopi > Bandengan Selatan > Jembatan Tiga > Pluit Putri > Pluit Indah Raya > Pluit Karang > Muara Angke.

Update Informasi : 24 Februari 2016
Source from: http://transportinfo.web.id/2014/02/01/cara-ke-muara-angke/

Let's Enjoy The Beauty of Indonesia on Kepulauan Seribu with ARdventure

Pertama-tama kami ingin mengucapkan terima kasih karena sudah membaca artikel ini, itu berarti kamu penasaran ingin segera tahu perbedaan antara Share Cost Trip dengan Open Trip. Yuk simak!

1. Beban Biaya (Sewa Kapal, Sewa Homestay, Sewa Tour Guide, dll.), yang sudah jelas dan aktual besaran harga yang akan dikeluarkan. Sebagai contoh, harga sewa homestay = Rp. 600.000,-/malam , jumlah peserta 20 orang, maka besaran biaya yang akan ditanggung per orang adalah Rp. 600.000,-/20 orang  = Rp.30.000,-/orang
2. Tanggung Jawab Perlengkapan Yang Dipakai Bersama, karena Share Cost tidak melulu mengenai beban biaya yang harus ditanggung bersama. Ada kalanya dalam sebuah trip sudah terdapat fasilitas yang salah satu peserta miliki, misal tenda. Maka setiap peserta harus menjaga dan bertanggung jawab bersama terhadap tenda yang dipakai bersama tersebut. Contoh lain misal kendaraan seperti mobil atau motor, maka sebaiknya kita patungan bensin, tol, dll. 

1. Tidak ada biaya tambahan yang akan diminta tiba-tiba alias On The Spot, kecuali Uang Tip untuk Tour Guide. Jadi, selalu pastikan dan tanyakan kepada Koordinator Trip fasilitas apa saja yang akan didapat dan tidak didapatkan dalam trip yang kamu jalani.
2. Terdapat Jumlah Maksimum dan Minimum Peserta untuk trip dapat berjalan, karena Open Trip menggunakan prinsip Share Cost + Keuntungan TO maka tentu ada batasan tertinggi dan terendah untuk trip dapat terus berjalan. Jika tidak memenuhi kuota biasanya TO akan meminta biaya tambahan untuk memastikan mereka tetap mendapatkan untung menjalani trip tersebut, namun jika para peserta menolak biasanya trip akan diundur atau dibatalkan sesuai dengan kesepakatan bersama. Jika harus dibatalkan biasanya TO harus refund uang peserta 100%. Meski biasanya ada yang tetap memotong sekian % untuk biaya administrasi
3. Ada Grup Khusus Open Trip jejaring komunikasi seperti Whatsapp, BBM, Line, dsj. Untuk memastikan bahwa seluruh peserta terlayani dengan baik maka sebaiknya grup ini dibuat oleh para TO. Kami pun akhirnya menyadari penting nya komnukasi bersama antar seluruh peserta Open Trip baik sebelum atau sesudah trip berlangsung, dan kedepannya akan selalu membuat Grup Khusus seperti ini.

1. Kalau mau liburan lebih murah dan lebih menantang, pilih Share Cost Trip 
2. Tapi, kalau mau liburan mudah, lebih nyaman, dan ga repot, pilih Open Trip

1. HP/WA/LINE : +62 878 8628 5004
2. PIN BB: 5A6348A6
3. Email: ardventure.id@gmail.com
4. Instagram: @ArdventureTravelindo
5. Twitter: @ARdventure_ID
6. Facebook: /ArdventureTravelindo 
7. Google Plus: +Ardventure Travelindo  

Let’s enjoy the beauty of Indonesia on Kepulauan Seribu with ARdventure